Header Ads

Tetap Menjaga Indonesia Di Media Sosial

Akankah Indonesia bubar di tahun 2030 seperti disampaikan oleh seorang Ketua Partai Oposisi Pemerintah? Yang dikatakannya sebagai analisis intelijen dan beliau meyakini bahwa negara-negara lain sudah membuat analisis-analisis bubarnya Indonesia di tahun 2030.

Seandainya analisis intelijen itu bukan fiksi, tentunya Julian Assange tak perlu menunggu lama untuk mengumbarnya di Wikileaks yang legendaris itu. Jika diproyeksikan secara ekonomi, kecenderungan politik, dan energi kebangsaan yang kita punya, tentu ucapan tersebut terdengar seperti lelucon.

Karena sejarah membuktikan, kita mampu melewati berbagai badai krisis terhitung sejak Indonesia merdeka. Dan kita masih bangga menjadi bangsa Indonesia sampai hari ini.

Namun perlu dicermati fenomena sekarang yang sedang terjadi dan bergemuruh berpotensi menjadi besar, yaitu pengaruh media sosial yang sudah menjadi “Kitab Suci” oleh sebagian masyarakat (dan sepertinya semakin meluas), apapun yang ada di linimasa seluruh media sosial dianggap benar dan diimani kebenarannya (bukan hanya diyakini).

Mungkin benar, bisa saja Indonesia bubar di tahun 2030 jika fenomena antem-anteman di seluruh linimasa media sosial terus berlangsung dengan intensitas seperti sekarang ini dan sepertinya kecenderungannya semakin masif dan parah.

Anggap saja ucapan tersebut sebagai warning bahwa perpecahan yang terjadi saat ini harus segera diakhiri. Hoaks, ujaran kebencian, berita bohong, harus segera dibersihkan dari ruang publik kita, agar potensi-potensi yang akan merusak kesatuan kita sebagai bangsa bisa diminimalisir.

#IndonesiaDamai

Penulis/Sumber : Erlangga’90



from Halo Dunia Network http://ift.tt/2G0Rgr6
via IFTTT

No comments

Powered by Blogger.